Holla
everybody back with me nawdyhpra uyeeeeh wkwkwkwk. Gini nih, gue mau ngebahas
tentang valentine day karena gue sebel aja banyak temen-temen gue yang taken
yang sangat amat menjijikan karena valentine day, sebenernya mungkin karena gue
jomblo yang belum pernah merasakan pacaran #Alhamdulillah.
Gue
kadang mikir, kok orang Indonesia terutama umat Muslim sering banget ngerayain
yang namanya Palentin dey wakwooooo. Padahal ga ada anjuran. Lagipula bukan
hari nasional.
Dan
gue mulai kepo dan mengungkap satu persatu masalah tentang valentine day and
finally gue susah ngerangkai katanya, jadi gue ngutip cerita dari Ustad gahoel
twitter yaitu Ustad Felix Y Siauw ( @felixsiauw) dari buku beliau yang berjudul
#UdahPutusinAja
Seperti
yang kita ketahui, bangsa Romawi yang menjadi dasar peradaban barat hidup
dengan suatu adat, yaitu menjadikan kepuasan fisik badanlah sebagai tujuan
hidup mereka. Money, Drink and sex
itulah setali tiga uang dalam kehidupan mereka.
Bila kita
perhatikan mitologi Yunani-Romawi, akan kita dapatkan cara pandang ini dalam
cerita-cerita mereka. Ada dewa yang berselingkuh, ada dewa yang diselingkuhi.
Bahkan ada dewa yang memilih menikah dengan dewa lainya dalam bentuk hewan. Ada
hubungan seks dalam keluarga, bahkan ada dewi cinta. Itulah mitologi mereka
yang dipenuhi dengan kepuasan badaniah.
Dari segi penampakan pun, patung-patung
yang diukir dan lukisan-lukisan yang digambar oleh seniman yang hidup di zaman
Yunani-Romawi penuh eksploitasi terhadap fisik wanita. Merupakan sebuah
pemandangan yang biasa di kuil-kuil penyembahan mereka, patung-patung wanita
tanpa busana dan lukisan-lukisan bugil.
J A U
H sebelum dunia mengenal hari kasih sayang, orang romawi mengenal perayaan
“festival Lupercalia” , yaitu rangkaian hari raya yang dipersembahkan kepada Lupercus sang dewa kesehatan dan
kesuburan dan Juno Februa yang juga
dewi pernikahan dan kesuburan. Perayaan ini digelar setiap tahunya pada 13-15
februari.
Lupercus
sendiri adalah dewa kesuburan seksual Romawi yang diilustrasikan sebagai
manusia berkaki dan berkepala kambing atau setara dengan pan dalam mitologi yunani.
Pan
inilah yang juga menjelma menjadi Baphomet
dalam tradisi pemuja setan yahudi, Dewa kesuburan yang menjadi lambang
regenerative lelaki dan wanita sekaligus lambing seks.
Adapun
Juno Februa, Dewi pernikahan dan
kesuburan yang dilukiskan memakai mantel dari kulit kambing, ciri kesuburan
adalah istri dari pemimpin para dewa, Jupiter. Dalam mitologi Yunani, Juno
dikenal sebagai Hera yang menikah
dengan Zeus pada bulan gamelion yang terletak antara
pertengahan januari dan pertengahan februari.
Dalam
satu legenda, diceritakan bahwa pan mempunyai affair dengan dewi cinta Aphrodite
(dikenal juga dengan nama Venus)
dengan Eros (dikenal juga sebagai Cupid ) yang digambarkan sebagai anak
kecil tampan bersayap yang membawa panah cinta.
Anak dari Aphrodite yang
menjadi pengamat dan promotor.
Menurut
legenda yang lain lagi, bahkan Aphrodite sangat tertarik pada ketampanan
anaknya sendiri sehingga melakukan hubungan badan dengan anaknya, Waduh!!!!
Cetaaaar.
Begitu
pula yang dirayakan saat “Festival Lupercalia”
13-15 februari. Perayaan itu dilakukan untuk meneladani semangat Pan, Juno, Venus, Cupid yang kesemuanya
bermuara pada satu kata: N A F S U
Perayaan
dimulai dengan menaruh nama-nama perawan disebuah tempat dalam kertas-kertas
yang terpisah. Kemudian lelaki maju satu persatu untuk mengambilnya secara
acak. Siapa yang terpilih itulah akan menjadi partner untuk melakukan hubungan
terlarang sepanjang malam itu. Setelahnya berlanjut menjadi pasangan hingga
tahun berikutnya.
Setelah
kaum kristiani berkuasa, sekira 494 M, Paus Gelasius I mengakulturasi festival
lupercia ini menjadi “ Festival
penyucian Bunda Maria” sebagai pengganti penyembahan terhadap Lupercalia.
Namun, esensi perayaan ini tetap sama, penuh dengan nafsu dan keburukan,
berkelindan dengan kepentingan konsumerisme yang menjadi target para kapitalis.
Pernah
pula gereja menjadikan 14 Februari dengan mencangkokkan tokoh Saint Velentine yang berjuan demi
cintanya hingga menjadi martir pada 14 februari, hingga hari kematianya
diperingati sebagai hari perjuangan cinta, valentine
day.
Namun,
kebenaranya tidak bisa diverifikasi dan esensi perayaanya tetaplah sama, hingga
pada 1969 Valentine Day dihapuskan dari kalender gereja oleh Paus Paul VI
nah
itu kawan-kawan cuplikan dari salah satu halaman di buku #UdahPutusinAja
btw I
just want you know the fact. Don’t follow something that you doesn’t know it
well like valentine day especially valentine day just make us do something
stupid like “free sex” I just give some advice, if you like thanks but if you
doesn’t like that isn’t problem for me okay. Bye see you in next episode.
For
English version: girlstyling.tumblr.com/valentine-day-cetar1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar