Senin, 15 April 2013

Secuil Sejarah tentang Valentine Day


Holla everybody back with me nawdyhpra uyeeeeh wkwkwkwk. Gini nih, gue mau ngebahas tentang valentine day karena gue sebel aja banyak temen-temen gue yang taken yang sangat amat menjijikan karena valentine day, sebenernya mungkin karena gue jomblo yang belum pernah merasakan pacaran #Alhamdulillah.

Gue kadang mikir, kok orang Indonesia terutama umat Muslim sering banget ngerayain yang namanya Palentin dey wakwooooo. Padahal ga ada anjuran. Lagipula bukan hari nasional.
Dan gue mulai kepo dan mengungkap satu persatu masalah tentang valentine day and finally gue susah ngerangkai katanya, jadi gue ngutip cerita dari Ustad gahoel twitter yaitu Ustad Felix Y Siauw ( @felixsiauw) dari buku beliau yang berjudul #UdahPutusinAja

Seperti yang kita ketahui, bangsa Romawi yang menjadi dasar peradaban barat hidup dengan suatu adat, yaitu menjadikan kepuasan fisik badanlah sebagai tujuan hidup mereka. Money, Drink and sex itulah setali tiga uang dalam kehidupan mereka.

Bila kita perhatikan mitologi Yunani-Romawi, akan kita dapatkan cara pandang ini dalam cerita-cerita mereka. Ada dewa yang berselingkuh, ada dewa yang diselingkuhi. Bahkan ada dewa yang memilih menikah dengan dewa lainya dalam bentuk hewan. Ada hubungan seks dalam keluarga, bahkan ada dewi cinta. Itulah mitologi mereka yang dipenuhi dengan kepuasan badaniah. 


Dari segi penampakan pun, patung-patung yang diukir dan lukisan-lukisan yang digambar oleh seniman yang hidup di zaman Yunani-Romawi penuh eksploitasi terhadap fisik wanita. Merupakan sebuah pemandangan yang biasa di kuil-kuil penyembahan mereka, patung-patung wanita tanpa busana dan lukisan-lukisan bugil.

J A U H sebelum dunia mengenal hari kasih sayang, orang romawi mengenal perayaan “festival Lupercalia” , yaitu rangkaian hari raya yang dipersembahkan kepada Lupercus sang dewa kesehatan dan kesuburan dan Juno Februa yang juga dewi pernikahan dan kesuburan. Perayaan ini digelar setiap tahunya pada 13-15 februari.




Lupercus sendiri adalah dewa kesuburan seksual Romawi yang diilustrasikan sebagai manusia berkaki dan berkepala kambing atau setara dengan pan dalam mitologi yunani.
Pan inilah yang juga menjelma menjadi Baphomet dalam tradisi pemuja setan yahudi, Dewa kesuburan yang menjadi lambang regenerative lelaki dan wanita sekaligus lambing seks.




Adapun Juno Februa, Dewi pernikahan dan kesuburan yang dilukiskan memakai mantel dari kulit kambing, ciri kesuburan adalah istri dari pemimpin para dewa, Jupiter. Dalam mitologi Yunani, Juno dikenal sebagai Hera yang menikah dengan Zeus pada bulan gamelion yang terletak antara pertengahan januari dan pertengahan februari.
Dalam satu legenda, diceritakan bahwa pan mempunyai affair dengan dewi cinta Aphrodite (dikenal juga dengan nama Venus) dengan Eros (dikenal juga sebagai Cupid ) yang digambarkan sebagai anak kecil tampan bersayap yang membawa panah cinta. 




Anak dari Aphrodite yang menjadi pengamat dan promotor.
Menurut legenda yang lain lagi, bahkan Aphrodite sangat tertarik pada ketampanan anaknya sendiri sehingga melakukan hubungan badan dengan anaknya, Waduh!!!! Cetaaaar.
Begitu pula yang dirayakan saat “Festival Lupercalia” 13-15 februari. Perayaan itu dilakukan untuk meneladani semangat Pan, Juno, Venus, Cupid yang kesemuanya bermuara pada satu kata: N A F S U 




Perayaan dimulai dengan menaruh nama-nama perawan disebuah tempat dalam kertas-kertas yang terpisah. Kemudian lelaki maju satu persatu untuk mengambilnya secara acak. Siapa yang terpilih itulah akan menjadi partner untuk melakukan hubungan terlarang sepanjang malam itu. Setelahnya berlanjut menjadi pasangan hingga tahun berikutnya.
Setelah kaum kristiani berkuasa, sekira 494 M,  Paus Gelasius I mengakulturasi festival lupercia ini menjadi “ Festival penyucian Bunda Maria” sebagai pengganti penyembahan terhadap Lupercalia. Namun, esensi perayaan ini tetap sama, penuh dengan nafsu dan keburukan, berkelindan dengan kepentingan konsumerisme yang menjadi target para kapitalis. 


Pernah pula gereja menjadikan 14 Februari dengan mencangkokkan tokoh Saint Velentine yang berjuan demi cintanya hingga menjadi martir pada 14 februari, hingga hari kematianya diperingati sebagai hari perjuangan cinta, valentine day.
Namun, kebenaranya tidak bisa diverifikasi dan esensi perayaanya tetaplah sama, hingga pada 1969 Valentine Day dihapuskan dari kalender gereja oleh Paus Paul VI






nah itu kawan-kawan cuplikan dari salah satu halaman di buku #UdahPutusinAja
btw I just want you know the fact. Don’t follow something that you doesn’t know it well like valentine day especially valentine day just make us do something stupid like “free sex” I just give some advice, if you like thanks but if you doesn’t like that isn’t problem for me okay. Bye see you in next episode.



For English version: girlstyling.tumblr.com/valentine-day-cetar1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar