Minggu, 08 Desember 2013

Agama Islam: Kitab-kitab ALLAH SWT

Pengertian kitab Allah swt.

Kitab yaitu kumpulan wahyu Allah swt. yang disampaikan kepada para rasul untuk disampaikan kepada manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup. Ada pengertian kitab yang lain yaitu, Kitab Allah (Arab: كتاب الله, Kitabullāh) adalah catatan-catatan yang difirmankan olehAllah kepada para nabi dan rasul. 

Kata kitab berasal dari bahasa arab (kataba-yaktubu-kitabatan-kitaban) yang artinya tulisan, arti kitab secara istilah adalah tulisan wahyu pada lembaran-lembaran yang terkumpul menjadi satu bentuk buku

Arti iman kepada kitab – kitab Allah swt.

       Iman atau yakin kepada kitab-kitab Allah swt. berarti mengimani dan meyakini dengan sebenar-benarnya bahwa Allah swt. menurunkan kitab-kitab kepada rasul sebagai petunjuk dan pedoman dalam membedakan antara yang hak dan yang batil.

Isi dan Maksud dari kitab-kitab Allah swt.
Isi dan maksud dari kitab-kitab Allah swt. ada banyak sekali dalam berbagai hal, tetapi tujuan utamannya adalah sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi umat manusia. Dan Isi dari Kitab Al-Qur’an diantarannya :
“mencakup dan menyempurnakan pokok- pokok ajaran dari kitab-kitab Allah SWT yang terdahulu (Taurat, Injil, dan Zabur).”
Sebagian ulama mengatakan, bahwa Al-Qur’an mengandung tiga pokok ajaran, yaitu:
a) keimanan;
b) akhlak dan budi pekerti
c) aturan tentang pergaulan hidup sehari-hari antar sesama manusia.
Sebagian ulama yang lain berpendapat, bahwa Al-Qur’an berisi dua peraturan pokok, yaitu:
            a) peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT
b) peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan sesamanya, dan dengan alam sekitarnya.
serta di dalam Al-Qur’an juga membahas tentang masalah-masalah kemajuan, kenegaraan, perniagaan, peradilan, dan undang-undang kemiliteran dalam Islam. Isi Al-Qur’an sangat lengkap, mulai dari urusan ibadah, ketauhidan, sampai soal pekerjaan sehari-hari, mulai dari masalah rohani sampai hal-hal jasmani, mulai dari pembicaraan tentang hak-hak dan kewajiban segolongan umat sampai kepada pembicaraan tentang akhlak dan perangai serta hukum siksa di dunia.

Kitab-kitab Allah swt. diberikan kepada para rasul.
Kitab-kitab Allah swt. ada empat, yaitu:
(a) Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa a.s
(b) Kitab Zaburditurunkan kepada Nabi Daud a.s
(c) Kitab Injil diturunkan kepada Nabi isa a.s
(d) Kitab Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. (sebagai kitab penutup dan penyempurna dari seluruh kitab)

Perbedaan dari masing-masing kitab tersebut diatas:

Pertama Kitab Taurat:

Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS berbahasa Ibrani. Kitab Taurat atau Torah dalam bahasa Ibrani adalah lima kitab pertama Tanakh atau Alkitab Perjanjian Lama. Kitab Taurat dalam bahasa Yunani disebut Pentateukh.

Kelima kitab ini adalah:
(1)  Kejadian, bahasa Latin: Genesis, bahasa Ibrani: beresyit (בראשית),
(2)  Keluaran, bahasa Latin: Exodus, bahasa Ibrani syemot (שמות),
(3)  mamat, bahasa Latin: Leviticus, bahasa Ibrani wayyikra (ויקרא),
(4)  Bilangan, bahasa Latin: Numerii, bahasa Ibrani bemidbar (במדבר) dan
(5)  Ulangan, bahasa Latin: Deuteronomium, bahasa Ibrani debarim (דברים).

Nama-nama Latin berasal dari Septuaginta. Kelima buku pertama ini dianggap penting karena kelima buku ini memuat peraturan-peraturan yang dipercayai ditulis oleh Musa.

Menurut tradisi kitab Taurat ditulis oleh nabi Musa, sedang kematiannya yang tercatat pada Kitab Ulangan pasal 34 dituliskan oleh penerusnya, Yosua.Contoh serupa adalah kitab Yeremia, yang pada akhirnya di kitab tersebut dituliskan "sampai di sinilah perkataan-perkataan Yeremia" (Yeremia 51:64) namun kitab tersebut masih dilanjutkan (kebanyakan berisi sejarah dan kejadian yang terjadi setelah perkataan Yeremia berakhir).

Kata Taurat sendiri sebenarnya berarti pengajaran oleh Allah. Kata ini diterapkan kepada Kesepuluh Hukum (Dasa Titah), kemudian pada segala hukum dan peraturan dari Tuhan.
Orang Samaria mengakui kelima kitab Taurat ini sebagai kitab suci mereka, namun mereka menolak kitab-kitab lainnya yang terdapat di dalam Perjanjian Lama.

Kedua Kitab Zabur:
Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS yang berbahasa Qibti.
Zabur (bahasa Arab: زبور) disamakan oleh sebagian ulama dengan Mazmur, yang menurut Islam, adalah salah satu kitab suci yang diturunkan sebelum Al-Qur'an (selain Taurat dan Injil).
Istilah zabur adalah persamaan dengan istilah Ibrani zimra, bermaksud "lagu, musik." Ia, bersama dengan zamir ("lagu") dan mizmor ("mazmur" atau psalm), merupakan derivasi zamar, artinya "nyanyi, nyannyikan pujian, buatkan musik."
Umat Muslim percaya bahwa zabur adalah kitab suci yang diturunkan Allah kepada kaum Bani Israil melalui utusannya yang bernama Nabi Daud
Zabur menurut hadits :
Satu hadits dari sahih Bukhari, mengatakan: Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah bersabda,
"Pembacaan Zabur dimudahkan bagi Daud. Dia sering mengarahkan agar binatang tunggangannya diletakkan pelana, dan mampu menghabiskan bacaan Zabur sebelum pelana siap diletakkan. Dan dia tidak akan makan tetapi hasil dari kerjanya sendiri."

Ketiga, Kitab Injil:
Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS berbahasa Suryani
Injil (Yunani: ευαγγέλιον/euangelion - "kabar baik" atau "berita baik" atau "berita suka cita") adalah istilah yang digunakan untuk menyebut keempat kitab pertama dalam Alkitab Perjanjian Baru. Kitab-kitab tersebut adalah: Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas, dan Injil Yohanes. Kata injil sendiri berasal dari bahasa Arab
Injil biasanya mengandung arti:
(1)  Pemberitaan tentang aktivitas penyelamatan Allah di dalam Yesus dari Nazaret atau berita yang disampaikan oleh Yesus dari Nazaret. Inilah asal-usul penggunaan kata "Injil" menurut Perjanjian Baru (lihat Surat Roma 1:1 atau Markus 1:1).
(2)  Dalam pengertian yang lebih populer, kata ini merujuk kepada keempat Injil kanonik (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes) dan kadang-kadang juga karya-karya lainnya yang non-kanonik (mis. Injil Tomas), yang menyampaikan kisah kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus.
(3)  Sejumlah sarjana modern menggunakan istilah "Injil" untuk menunjuk kepada sebuah genre hipotetis dari sastra Kristen perdana (bdk. Peter Stuhlmacher, ed., Das Evangelium und die Evangelien, Tübingen 1983, juga dalam bahasa Inggris: The Gospel and the Gospels).

Kata "injil" dipergunakan oleh Paulus sebelum kitab-kitab Injil dari kanon Perjanjian Baru ditulis, ketika ia mengingatkan orang-orang Kristen di Korintus "kepada Injil yang aku beritakan kepadamu" (1 Korintus 15:1). Melalui berita itu, Paul menegaskan, mereka diselamatkan, dan ia menggambarkannya di dalam pengertian yang paling sederhana, sambil menekankan penampakan Kristus setelah kebangkitan (15:3-8)

“Kitab suci injil yang saat ini dijadikan kitab suci oleh kaum nasrani / kristen katolik & protestan sangat berbeda dengan injil yang diwahyukan kepada nabi Isa AS semasa hidupnya untuk kaumnya. Oleh sebab itu datang Alqur'an untuk menjadi penyempurna seluruh kitab suci yang pernah ada”

Keempat, Kitab Al-Qur’an:
Kitab Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW berbahasa Arab.
Al-Qur’an adalah wahyu Allah swt. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Melalui Malaikat Jibril. Al-Qur'an (ejaan KBBI: Alquran, dalam bahasa Arab قُرْآن) adalah kitab suci agama Islam. Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusiauntuk pegangan dan mengatur hidup dan kehidupan manusia dan membacanya bernilai ibadah.
Ditinjau dari segi kebahasaan (etimologi), Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Qur’an adalah bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang artinya membaca.
Konsep pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur'an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah:

“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu,) jika Kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti bacaannya”.(75:17-75:18)

“Perbedaan terbesar antara Kitab Taurat, Zabur dan Injil dengan Al-Qur’an adalah, Al-Qur’an dalam kemurnian isinya dijaga oleh Allah swt. sehingga banyak orang yang hafal Al-Qur’an dan Al-Qur’an tidak dapat dimusnahkan atau di ganti isinya, karena Al-Qur’an adalah kitab terakhir petunjuk bagi manusia, hingga akhir zaman.”

Beberapa alasan yang sangat mendasar dan rasional yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup adalah:
ü  Al-Qur’an bersifat wahyu.
 (QS. An-Najm, 53:3)  dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya.
 (QS. An-Najm, 53:4)  Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).
ü  Al-Qur’an bersifat hak
  (QS. Al-Maidah, 5:48 ) Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian (Maksudnya: Al Quran adalah ukuran untuk menentukan benar tidaknya ayat-ayat yang diturunkan dalam kitab-kitab sebelumnya) terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu (Maksudnya: umat Nabi Muhammad s.a.w. dan umat-umat yang sebelumnya.) , Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,
ü  Al-Qur’an bersifat universal
Ajaran Al-Qur’an dapat diterima oleh seluruh umat manusia yang berpikir rasional.
ü  Al-Qur’an bersifat fitrah
Al-Qur’an suci dari wujud dan isinya, sehingga setiap yang menyentuh Al-Qur;an harus berwudhu terlebih dahulu.



Demikian makalah yang telah saya buat.




Terimakasih Banyak

Wasalammualaikum Wr.Wb


nawdyhpra                                                                                             amesbiebsbow

4 komentar: